DELIRIUM

 

Delirium adalah sindrom klinis yang ditandai dengan kurangnya kesadaran dan disfungsi kognitif akut. Kata ‘delirium’ pertama kali digunakan sebagai istilah medis pada awal abad pertama Masehi untuk menggambarkan gangguan mental yang terjadi selama demam atau trauma kepala2 . Berbagai istilah telah muncul untuk menggambarkan delirium, termasuk ‘keadaan kebingungan akut’, ‘sindrom otak akut’ dan sebagainya. Tetapi ‘delirium’ masih harus digunakan sebagai istilah standar untuk sindrom ini3. Delirium terjadi ketika otak secara tiba-tiba mengalami gangguan akibat penyakit mental atau fisik tertentu.

Bukti saat ini menunjukkan bahwa toksisitas obat, peradangan dan stres akut dapat berkontribusi secara nyata terhadap gangguan neurotransmisi dan pada akhirnya berkembang menjadi delirium.

Presentasi klinis delirium bervariasi tetapi dapat diklasifikasikan secara luas menjadi tiga subtipe berdasarkan perilaku psikomotrik: hipoaktif, hiperaktif dan campuran4. Pasien dengan delirium hiperaktif menunjukkan ciri-ciri agitasi (perasaan jengkel, gelisah, gampang tersinggung atau marah), kewaspadaan berlebih, sering mengalami halusinasi dan delusi. Sebaliknya, pasien dengan delirium hipoaktif hadir dengan kelesuan dan mengantuk, respon lambat dan menunjukkan sedikit gerakan spontan. Hipoaktif paling sering terjadi pada pasien usia lanjut dan pasien ini sering diabaikan atau salah didiagnosis mengalami depresi atau bentuk demensia. Pasien dengan delirium campuran menunjukkan fitur hiperaktif dan hipoaktif.

Diperkirakan 30-40% kasus delirium dapat dicegah5, strategi yang paling efektif untuk meminimalkan terjadinya delirium adalah mengurangi obat-obatan seperti benzodiazepin atau antikolinergik dan mengurangi konsumsi alkohol. Selain itu upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko delirium adalah: mengkonsumsi makanan sehat, olahraga teratur dan jam istirahat teratur.

 

Sumber Pustaka

  1. Delirium in elderly adults: diagnosis, prevention and treatment – PMC (nih.gov)
  2. Chadwick J, Mann MN. The Medical Works of Hippocrates.Oxford: Blackwell; 1950.
  3. Morandi A, et al. Understanding international differences in terminology for delirium and other types of acute brain dysfunction in critically ill patients. Intensive Care Med. 2008;34:1907–1915.
  4. Lipowski ZJ. Transient cognitive disorders (delirium, acute confusional states) in the elderly.  J. Psychiatry. 1983;140:1426–1436.
  5. Siddiqi N, House AO, Holmes JD. Occurrence and outcome of delirium in medical in-patients: a systematic literature review. Age Ageing. 2006;35:350–364.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Open chat
Support Gandes
Gandasari Ekasatya